Ilmuwan pernah menilai keanekaragaman hayati bisa membantu mempertahankan posisi fungsi hewan dan mencegah dari kepunahan.
Namun, keragaman spesies nyatanya tidak menjamin keberhasilan masa depan bagi sekelompok hewan.
Hal itu menyebabkan kepunahan massal terus berjalan sangat cepat, berdasarkan studi terbaru.
“Implikasi utama dari perubahan ini adalah kita benar-benar seperti berjudi,” kata John Alroy, ahli paleobiologi di Macquarie University di Sydney, Australia.
“Kita tidak tahu mana saja kelompok yang akan jadi korban, kelompok mana yang mengalami perubahan dengan cepat, atau mana saja yang berakhir dengan tingkat ekuilibrium jangka panjang.”
Di masa lalu, peneliti biasanya menghitung spesies berdasarkan rekaman fosil dengan mengambil secara acak sejumlah sampel hewan dalam periode tertentu.
“Di beberapa metode lama, ada sistem seperti pengambilan suara di Amerika di mana terkadang kemungkinan minoritas tidak tampak,” kata Charles Marshall, ahli paleontologi di University of California, Berkeley.
Laporan kepunahan di masa lalu menunjukkan kesulitan memprediksi kelompok hewan mana saja yang musnah dan seberapa cepat.
“Bertahan hidup dan perbaikan lingkungan merupakan dua isu yang berbeda,” kata Marshall lagi.
Satu hal yang pasti, perubahan keanekaragaman hayati dapat terjadi kapanpun, menurut studi Alroy. Dia menambahkan bahwa latar belakang kemusnahan spesies manusia juga bisa terjadi.
Namun, keragaman spesies nyatanya tidak menjamin keberhasilan masa depan bagi sekelompok hewan.
Hal itu menyebabkan kepunahan massal terus berjalan sangat cepat, berdasarkan studi terbaru.
“Implikasi utama dari perubahan ini adalah kita benar-benar seperti berjudi,” kata John Alroy, ahli paleobiologi di Macquarie University di Sydney, Australia.
“Kita tidak tahu mana saja kelompok yang akan jadi korban, kelompok mana yang mengalami perubahan dengan cepat, atau mana saja yang berakhir dengan tingkat ekuilibrium jangka panjang.”
Di masa lalu, peneliti biasanya menghitung spesies berdasarkan rekaman fosil dengan mengambil secara acak sejumlah sampel hewan dalam periode tertentu.
“Di beberapa metode lama, ada sistem seperti pengambilan suara di Amerika di mana terkadang kemungkinan minoritas tidak tampak,” kata Charles Marshall, ahli paleontologi di University of California, Berkeley.
Laporan kepunahan di masa lalu menunjukkan kesulitan memprediksi kelompok hewan mana saja yang musnah dan seberapa cepat.
“Bertahan hidup dan perbaikan lingkungan merupakan dua isu yang berbeda,” kata Marshall lagi.
Satu hal yang pasti, perubahan keanekaragaman hayati dapat terjadi kapanpun, menurut studi Alroy. Dia menambahkan bahwa latar belakang kemusnahan spesies manusia juga bisa terjadi.
No comments:
Post a Comment