Isu penangkapan teroris oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menghebohkan warga Purworejo, khususnya di Desa Maron, Kecamatan Loano. Namun isu tersebut hingga, Rabu (11/5) siang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Isu tersebut beredar lewat layanan short message service (SMS) yang mulai beredar Selasa (10/5) petang. Pesan singkat tersebut berbunyi: "1 terduga teroris bernama abdullah taufik rahmah 41 th/sepupu dulmatin hr ini ditangkap d rumahnya didesa maron rt 03 rw 09 kec loano, purworejo dg bb 1 tab gas lpg 3 kg yg tlh d rakit mjd bom, pistol fn, amunisi ak-47."
Isi pesan tersebut juga diterima Kepala Desa Maron Puji Mangastomo ST. Malam kemarin pihaknya langsung melakukan penelusuran. Sejumlah aparat dari Polsek Loano, Koramil Loano, Polres Purworejo, dan Kodim 0708/Purworejo juga melakukan pengecekan ke lapangan. Tapi hasilnya tetap nihil.
Puji sendiri saat dimintai konfirmasi menyebutkan, alamat yang ada dalam SMS itu tidak jelas. Disebutkan alamatnya di RW 09, padahal di Desa Maron hanya sampai RW 5. "Sepertinya isi SMS ini memang menyesatkan," katanya.
Lebih lanjut disebutkan, memang ada warganya yang bernama Abdullah yang berasal dari Cirebon dan menikah dengan salah satu warga Desa Maron bernama Sriyanti, putri dari Marno, warga RT 2 RW 5.
Abdullah itu saat ini bekerja sebagai buruh kuli panggul di stasiun Jatinegara Jakarta Timur.
"Tapi tidak ada yang aneh dari kehidupan Abdullah. Setiap pulang dia juga bergaul baik dengan tetangganya," katanya.
Marno yang didatangi wartawan di rumahnya kemarin mengaku shok mendengar kabar itu. Dia langsung meminta anaknya Sriyanti untuk menghubungi suaminya. Ternyata suaminya tidak ditangkap dan tetap bekerja seperti biasa di Jakarta.
"Siapa yang tidak bingung kalau mendapat kabar menantu ditangkap karena jadi teroris. Itu tidak benar karena menantu saya ini masih beraktifitas seperti biasa di Jakarta. Kehidupan dia wajar saja bergaul baik dengan tetangga di sini. Sebulan sekali dia pulang," katanya. [source]
No comments:
Post a Comment